Queen News.co / Bandarlampung / Rabu, 16 Oktober 2024 — Tempat hiburan malam Karaoke De'Amore diduga melakukan praktik pengalihan keuntungan dengan manipulasi laporan pajak yang menyebabkan terindikasi nya kerugian potensi pendapatan pajak yang diderita pemerintah Kota Bandarlampung.
"Menangapi dugaan tersebut, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gepak Lampung, Wahyudi mendesak Pemerintah Kota Bandarlampung beserta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengusut tuntas serta mengaudit data billing dan setoran pajak Karoke De'Amore.
Dia menduga karoke De'Amore yang beralamatkan di gang Arwana 1, Sukaraja, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandarlampung memanipulasi pajaknya.
"Wahyudi menyatakan Karoke De'Amore diduga kuat telah memanipulasi pajak daerah sehingga berdampak merugikan keuangan Daerah dan Negara.
Dia menduga pihak karoke De'Amore manipulasi pajak itu dilakukan untuk menghindari pungutan pajak karoke De'Amore.
"Ini jelas merugikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandarlampung. Ini sudah terindikasi Pidana dan harus diproses usut tuntas siapa saja yang terlibat," tegas Wahyudi kepada wartawan (15/11/2024).
"Ketua umum LSM Gepak Lampung kemudian menelisik lebih jauh temuan-temuan yang didapat saat tim gabungan petugas Bappenda Kota dan Pengawas Tim IT serta Kasubid Pajak Hotel resto dan Hiburan didampingi KA UPTD Bumi Waras melakukan sidak pemeriksaan di tempat hiburan malam Karaoke De'Amore pada Senin (14/11/2024) kemarin, yang mana sebelumnya pihak karaoke De'Amore sempat di panggil terlebih dahulu ke Kantor Bappeda Kota Bandarlampung sebelum melakukan pemeriksaan dan mencuat adanya indikasi bahwa adanya praktik yang berhubungan dengan upaya penghindaran Pajak, dengan memanipulasi data laporan pajak, hingga terindikasi dugaan pemalsuan nomor seri billing yang tidak sesuai yang ditemukan petugas saat melakukan pengecekan di tempat Karoke De'Amore," terangnya.
"Wahyudi menjelaskan, karoke De'Amore disinyalir melakukan praktik pengalihan keuntungan itu dilakukan dengan salah klasifikasi (mis classification) kode sistem harmonisasi atau harmonized system-HS, yang mana kode ini merupakan standar pengkodean barang dalam perdagangan internasional.
"Pasalnya Data yang diperoleh LSM Gepak Lampung, dugaan kuat adanya pihak karoke De'Amore memanipulasi dan melakukan pengemplangan Pajak, tercatat Pajak yang sudah di setor untuk dibulan September dibayar dibulan Oktober sebanyak Rp.30.000.000 Juta dengan rincian 50% Hiburan 10% makan minum atau resto serta Bill sejumlah Rp.9.000.000 sekian sudah dimasukan tapping/hari ini. tidak hanya itu, bukti setor di Bulan Agustus dibayarkan di bulan September dan saat di lokasi tim tidak dapat menemukan data yang lain diduga dengan sengaja semua file data telah dihapus.
"Parahnya lagi saat petugas meminta beberapa dokumen billing pihak Karaoke De'Amore tidak dapat menunjukan kepada para petugas saat berada di kantor Bappenda dan sempat berulang kali pihak karoke De'Amore meminta merayu untuk berdamai agar tidak ditindak lanjuti temuan-temuan terkait dugaan manipulasi pajak di karaoke De'Amore," terang Wahyudi kepada wartawan.
“Untuk itu saya minta aparat terkait untuk segera mengambil langkah cepat dan tegas untuk permasalahan ini. Berikan punishment yang keras, bila perlu jadikan ini sebagai peringatan bagi usaha sejenis untuk taat aturan dalam berusaha,” tegas Yudhi Hasyim, panggilan lain Wahyudi.
Sementara manager karoke De'Amore, Jack saat dikonfirmasi wartawan enggan memberikan keterangan terkesan bungkam dan tidak membalas konfirmasi terkait temuan dugaan adanya manipulasi pajak Karoke De'Amore, yang mana diketahui Jack kerap melakukan bantahan penyanggahan pemberitaan melalui media Partner karoke De'Amore yang diduga sebagai tameng pengalihan isu yang ditemukan di Karoke tersebut.
(Red)