Waktu Sholat Mekkah

Waktu Sholat Mekkah

,
Diberdayakan oleh Blogger.


Meresahkan..! Prilaku Menyimpang Laki Laki Suka Pamer Alat kelamin di Tempat Umum (Eksibisionisme) di Way Jepara.

Lampung Timur / queennews.co — Roni warga  dusun 2 Desa Sumberejo, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur diduga suka pamer alat kel...

Cari Blog Ini

Bradley Glover

Bradley Glover

Economics Teacher

James Andy

James Andy

Math Teacher

Londynn Vargas

Londynn Vargas

Language Teacher

Kontributor

Kathy Matthews

Kathy Matthews

History Teacher

Robert O'Neill

Robert O'Neill

Physical Education Teacher

Iklan

iklan

Top: Puisi Tentang Banjir Bandang Kelurahan Rua, Kota Ternate

Redaksi
Selasa, 17 September 2024, 14.09.00 WIB Last Updated 2024-09-17T10:46:08Z
               Penulis: Julfikar Ajang
        Kader HMI Komisariat K.H. Ahmad              Dahlan Universitas Muhammadiyah                              Maluku Utara 

Queen news.co, Ternate, Maluku Utara (Malut)- Tahuka kamu yang melanda warga korban banjir di kelurahan Rua pada minggu 25 Agustus 2024. 
Urat tana Al’Mam Lakatul Mulkiyah Ake Sibu bissmillah Saptu Malam Orang Orang Melepas Tenang Di Antara Hujan, Saat Siang Bercabang Ingatan Dan Malam Berbunga Kenangan.  

Angin Menyapak Kakek Tua Di Depan Rumah Menganga Tanda Tanya Sebelum Bahala Itu Tiba, Wajah Wajah Kematian Telah Terbayang 
Dan Aku Di Paksa Berkaca Di Ake Rica Tana Pertama Saat Kaki Sang Lengenda Berpijak Joko Kaka Tak Alpa Dalam Hikayat Moloko Kie Raha.

Bahala Kini Datang Tanpa Tabea Tanda Tanya Dalam Seribu Kepala Mengapa Terlaksana, Harus Pada Kita Yang Menjaga Doa Tolak Bala serta Tangisan Dan Perjuangan.
Sapu Muka Orang Tua Seraya Bertanya Tanpa Suara Masihka Dari Kita Berpijak Toma Loa Sebanar Madaha Saat Banjir Sapu Rata Tua Muda Samua Dapa Bawa Mewakili Rasa Air Mata Tak Terarah.

Bukan Saja Pada Atap Gamalama Namun Lebih Dari Moloku Kie Raha, Mau Berpayung Kedapa Siapa Ketika Habluminaalam Telah Hilang Dari Keyakinan. Inga Inga Lalu Jaga Adat Seatorang Agar Aman Dan Alam Memberi Jawaban Di Setiap Tingkalaku Atas Perbuatan Manusia Gemuruh Batu, Kilat Biru,Pica Di Ujung Gamalama Kabasarang Kie Gapi Itu Masi Ada.

Laha-Laha Saat Alpa Di Kitorang Palihara Mau Mengadu Tapi Pa Sapa Mau Menangis Tapi Parcuma, Saat Tahlil Menghantam Dada Tangisan Tak Lagi Bermakna Apa Apa Taburkan Bunga Rampe Atas Nama Cinta Kepada Mereka Yang Telah Pigi Kamuka.

Tolahi Doa Se Jou Taallah Sihaka Ampong Se Gou Wom Moi-Moi Sipalihara Jo Gom Moi Moi Ma Jasad Ngofa Ici Hado Mancia Himo-Homo Si Tede Bahala Toma Kaha Karamat Manyeku Kie Se Gam Enane Al-Fatiha Toma Mancia Gam Rua.

(*)

Iklan

iklan